Menurut uju-uju adat masyarakat
diyak , aik trojun tuk punya cerita senirik.
Dolok hiduplah seorang yang dah tua, nama e Akik
Temakau. Ia suka nginang dan nyugi temakau. Pada suatu ari ia pogi dari Natai
Ubah nek ke daerah Taman yang pas em jalan e ngalalu di atas danau yak, bongkah
kayu yang nak ropok dah lamak molah danau yak dipulah jadi peniti. Sejenak agik
di batang kayu yak Akik Temakau belopa rencana e nak nginang agik.
Tiba-tiba em pinang yak tebolah duak dan isau e
nancap ke kayu yak, tekanyat em Akik Temakau mantau darah yang banyak gilak
keluar dari kayu tadik , dah yak dipantau bonar-bonar upa tih bukan kayu yang jadi
peniti Akik Temakau, melainkan belakang ular bosar.
Berawaal dari cerita tuk em, gemuruh ingan merambang
dikarenakan aik tetahan oleh lekuk ular yang ada di danau yak, lalu aik terojun
karna dilopas ular dan nerapak batu-batuan.
Aik Terojun Semirah Merambang tingik e 80 meter , dan
ada tujuh tingkatan.
Arong di Dusun Belandong, Desa Tintin Boyok,
Kecamatan Sekadau Hulu ( Rawak ), Kabupaten Sekadau, Propinsi Kalimantan Barat.
No comments:
Post a Comment